Minggu, 27 September 2015

Supplementation Iodium Decreases Hypercholesterolemia in Iodine-Deficient, Overweight Women

Suplementasi iodium dapat menurunkan Hiperkolesterolemia pada wanita overweight dengan defisiensi iodium : Randomized Controlled Trial
1.      Isabelle Herter-Aeberli3,*, 
2.      Mohamed Cherkaoui4, 
3.      Nawal El Ansari5,6,
4.      Riccarda Rohner3, 
5.      Sara Stinca3, 
6.      Laila Chabaa6, 
8.      Abdelmounaim Aboussad5,6, and 
9.      Michael B Zimmermann3,8

Abstrak
Latar Belakang : Pada kekurangan iodium (defisiensi iodium), TSH akan meningkat untuk menstimulasi tiroid untuk melakukan penyerapan iodium. Pada populasi cukup iodium, TSH tinggi dapat memprediksi bahwa total kolesterol juga tinggi. Sedangkan tingginya TSH disebabkan karena kurangnya iodium yang mempengaruhi serum lipid tidak diketahui pasti.
Tujuan : tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jika peningkatan iodium dapat menurunkan serum TSH dan meningkatkan profil lipid.
Metode : penelitian ini menggunakan metode random acak dengan pemberian intervensi. subjek penelitian adalah wanita maroko overweight atau obesitas yang mengalami defisiensi iodium (n=163) menerima 200 µg iodium oral dan placebo setiap hari selama 6 bulan. Data utama yang akan dilihat meliputi serum TSH, plasma total dan kolesterol LDL. Data penunjang terdiri dari metabolisme hormone tiroid, penilaian metabolisme lipid, glukosa dan konsentrasi iodium dalam urin (UIC). Data akan diolah  menggunakan mixed-model analysis.
Hasil : pada kelompok intervensi, rata-rata UIC meningkat dari 38 (95% Cl, 34, 45) µg/L menjadi 77 (95% Cl :59, 89) µg/L (P < 0,001). Setelah 6 bulan intervensi, TSH 33% lebih rendah pada kelompok pemberian treatment daripada kelompok placebo. ( P= 0,024). Rasio Triiodotironin (T3)  dan tiroksin (T4) dalam tiroglobulin menurun pada kelompok intervensi  [-15% (P= 0,002) dan -32% (P< 0,001), berurutan ], dimana konsentrasi T4 lebih tinggi pada kelompok intervensi (P <0,001) .  Total kolesterol pada subjek penelitian dinaikkan  dari nilai awal kolesterol (> 5 mmol/L) berkurang 11% setelah pemberian intervensi (P= 0,034). Pada bulan ke 6, hanya 21,5% dari wanita yang diobati tetap hiperkolesterolemia (total kolesterol >5 mmol/L) dibanding 34,8% pada kelompok control. ( data : 44,2% pada kelompok intervensi dan 36,8% pada kelompok control; P= 0,015). Penurunan prevalensi tingginya kolesterol LDL (>3 mmol/L) pada kelompok intervensi ( 50,6% menjadi 35,4% dibandingkan dengan kelompok control dari 47,4% menjadi 44,9% ) tidak signifikan (P- interaksi = 0,23)
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat kita simpulkan bahwa defisiensi iodium sedang ke berat pada wanita overweight dengan serum TSH tinggi dan produksi profil lipid aterogenik (LDL) berlebih setelah mendapat suplementasi iodium pada kelompok pemberian intervensi ,maaupun placebo dapat mengurangi prevalensi hiperkolesterolemia. Dengan demikian, iodium dapat mengurangi resiko penyakit kardiovaskular pada orang dewasa overweight.

Nutr. 2015 145: 2067-2075; first published online July 22, 2015.doi:10.3945/jn.115.213439
https://drive.google.com/drive/my-drive
https://drive.google.com/drive/my-drive